Rumah Adat Lampung Beserta Penjelasannya

Rumah Adat Lampung Beserta Penjelasannya

Memiliki Bangunan yang Bertingkat

Rumah adat Lampung memiliki konstruksi bangunan bertingkat atau rumah panggung.

Dibuat sedemikian rupa agar tuan rumah terhindar dari gangguan hewan buas, banjir, maupun sergapan musuh.

Selain itu, dalam aspek kesehatan, rumah panggung membantu sirkulasi udara jadi lebih baik dibandingkan rumah dengan tiang rendah.

Sehingga, udara di dalam rumah jadi lebih sejuk.

Tak hanya itu, cara ini juga efektif untuk membuat air terserap ke dalam tanah dengan baik untuk mengantisipasi banjir saat musim hujan.

Baca Juga: Mengenal Prosesi Pernikahan Adat Lampung dan Maknanya

Rumah Adat Lampung Berdasarkan Jenisnya

Reporter: Ajeng Monika Selis|

Editor: Alam Islam|

Rumah adat Lampung Nuwo Sesat. ILUSTRASI/FOTO YOUTUBE ID Info--

RADARLAMPUNG.CO.ID – Setiap daerah yang ada di Indonesia pasti memiliki suku dan kebudayaan tersendiri.

Daerah yang tersebar dari Sabang sampai Merauke mestilah memiliki keunikan baik dalam pakaian hingga rumah adat.

Salah satunya adalah rumah adat dari Provinsi Lampung.

Provinsi Lampung memiliki rumah adat yang dikenal sebagai ‘Sesat Agung’.

BACA JUGA: Kilas Balik Sejarah Peradaban Suku Lampung

Rumah adat ‘Sesat Agung’ menjadi warisan dalam kebudayaan adat suku Lampung.

Biasanya rumah adat ‘Sesat Agung’ ini digunakan sebagai tempat pertemuan adat dalam melakukan musyawarah.

Namun demikian, rumah adat Lampung juga memiliki nama lain.

Nama-nama dari rumah adat Lampung disesuaikan dengan jenisnya.

BACA JUGA: Bukan Ladang Begal, Ini Ciri Sebenarnya Orang Asli Suku Lampung

Berdasarkan jenisnya, ada rumah adat Nuwo Sesat yang dikenal juga sebagai Sesat Balai Agung.

Secara terminologi, Nuwo Sesat diartikan sebagai sebuah balai atau gedung yang digunakan untuk melakukan berbagai kegiatan.

Adapun kegiatan yang dilakukan di dalam Nuwo Sesat disesuaikan dengan adat setempat.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Rumah adat Lampung ternyata bermacam-macam bentuk dan sebutannya. Ada nuwou sesat, rumah tradisional lamban pesagi, dan rumah adat sukadana. Seperti apa sih bentuk dan ciri-cirinya? Berikut ini pembahasannya.

Mengutip buku rumah adat di Indonesia oleh DC Tyas, rumah adat masyarakat Lampung disebut dengan nuwou sesat. Nuwou sendiri artiya rumah dan sesat berarti adat. Nuwou sesat ini berdiri di atas tiang yang megah. Dahulu, bangunan ini merupakan balai pertemuan adat, dan tempat untuk bermusyawarah bagi pada pemimpin warga. Oleh karenanya, nuwou sesat juga disebut dengan sesat balai agung.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dalam buku Mengenal Seni dan Budaya Indonesia oleh R Rizky dan T Wibisono, yang menjadi ciri khas dari rumah ini adalah adanya lambang garuda yang menjadi marga dari masyarakat Lampung. Rumah ini juga digunakan untuk kegiatan kemasyarakatan seperti musyawarah antar marga.

Memiliki beberapa jenis

Rumah adat Nuwo Sesat juga memiliki beberapa jenis yang masing-masing berbeda.

Rumah adat Lampung Nuwo Sesat ini dibedakan sesuai fungsinya masing-masing. Terdapat beberapa jenis Nuwow Sesat yakni Balai Agung, Nuwo Balak, dan Nuwow Lunik.

Mengenal Rumah Adat Sulawesi Utara dari Bentuk, Keunikan, Gambar, dan Penjelasannya

Sukadana (Lampung Timur)

Berdasarkan laman Kebudayaan Kemdikbud rumah adat Sukadana ini terletak di daerah Sukadana, Lampung Timur. Rumah ini merupakan contoh rumah tradisional masyarakat Lampung. Arsitektur bangunan rumahnya dibedakan berdasarkan jenis menurut fungsinya. Seperti untuk tempat tinggal (disebut lamban), tempat ibadah, tempat musyawarah (balai adat), tempat untuk menyimpan benda-benda pusaka, dan juga tempat untuk menyimpan bahan makanan (lumbung).

Bentuk rumah adat, Sukadana ini dibuat dengan denah bujur sangkar atau pesagi ngehanyuk, dan yang berdenah empat persegi panjang disebut dengan mahanyukan. Biasanya, rumah tradisional Lampung menghadap ke arah jalan. Hal ini membuktikan bahwa masyarakat lampung zaman dahulu memiliki keterampilan di bidang pertukangan.

Nah itulah pembahasan mengenai rumah adat Lampung yang bisa ketahui. Semoga bermanfaat ya detikers!

Bandar Lampung, IDN Times - Buat kamu warga Provinsi Lampung dan luar provinsi lain, sudah tahu belum kalau masyarakat adat Lampung punya beberapa jenis rumah adat?.

Masyarakat adat tergabung dalam dua kelompok adat yaitu Pepadun dan Saibatin ini, punya 5 jenis rumah adat. Masing-masing jenisnya terbagi berdasarkan etnis yang mendiami rumah tersebut, termasuk peruntukkan fungsi berbeda-beda.

Nah sungguh menarik kan? Yuk simak, IDN Times coba mengulas beragam jenis rumah adat milik masyarakat Provinsi Lampung.

Rumah jenis Nuwo Sesat seringkali disebut sebagai Sesat Balai Agung. Nuwu Sesat diartikan sebagai balai digunakan untuk melakukan berbagai kegiatan adat, semisal pertemuan para penyeimbang adat atau biasa disebut Purwatin.

Nuwu Sesat merupakan rumah panggung terbagi menjadi beberapa ruang dengan fungsi berbeda, diantaranya mulai dari Ijan Geladak (tangga miliki atap), Anjungan (ruang pertemuan), Ruang Paseban (tempat musyawarah), Ruang Tetabuhan (tempat penyimpanan alat musik tradisional), hingga Ruang Gajah Merem (tempat istirahat penyimbang).

Nuwou Balak adalah rumah memiliki struktur rumah panggung. Bahan bangunan utama pembuatan rumah ini berupa kayu mulai dari lantai, tiang, dinding hingga atap.

Selain itu, rumah jenis ini disebut juga dengan Balai Keratun yang dihuni oleh keluarga para kepala dan petinggi adat di lingkungan sekitar loh.

Nuwu Balak terbagi menjadi beberapa area seperti Lawang Kuri, Lapang Agung, Kebik Temen, Kebik Rangek, Kebik Tengah, hingga garang hadap (tempat mencuci kaki). Biasanya, dapur di rumah adat ini terletak pada bagian belakang rumah dan terpisah dari bangunan induk, tapi tetap ada penghubung berupa jembatan kecil mengarah ke dapur.

Baca Juga: Mengenal Rumah Adat Lampung Lamban Pesagi, Tangga dan Kamar Sarat Makna

Nuwo Lunik adalah rumah adat Lampung seringkali digunakan oleh masyarakat umum, itu dikarenakan memiliki model bangunan lebih simple dengan ukuran lebih kecil dibanding Nuwo Balak. Oleh karenanya, Nuwo Lunik identik lebih sederhana karena hanya memiliki beberapa kamar tidur.

Selain itu, rumah adat Nuwou Lunik tidak mempunyai beranda seperti rumah adat lain, kendati tetap terdapat bagian serambi dan tangga terletak berada pada bagian depan atau pintu masuk rumah.

Lamban pesagi merupakan rumah adat yang ditetapkan sebagai situs rumah tradisional Pesagi, ini berdasarkan Undang-Undang RI No.5 Tahun 1992 oleh Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata.

Lamban Pesagi merupakan rumah tradisional masyarakat adat Lampung yang masih tersisa dan menjadi salah satu aset warisan budaya harus terus dijaga keberadaannya.

Kediaman jenis ini lebih sering atau mudah dijumpai di Kabupaten Lampung Barat hingga Pesisir Barat.

Lamban Balak merupakan kepemilikan rumah adat dari kelompok Saibatin. Rumah adat jenis ini umumnya bisa ditemukan di wilayah pesisir Lampung seperti Pulau Tabuan, Kecamatan Cukuh Balak, Tanggamus.

Di zaman dahulu, Lamban Balak dibuat dengan atap ijuk dan lantainya berasal dari bambu atau papan. Kayu dipakai adalah kayu jenis klutum, bekhatteh, serta belasa. Sama seperti rumah adat pada umumnya, rumah ini berfungsi sebagai tempat tinggal.

Banyak hal positif mempelajari adat istiadat tiap daerah di Indonesia termasuk Provinsi Lampung. Apalagi rumah adat di Lampung ternyata ada beragam dan peruntukkan fungsi berbeda-beda.

Baca Juga: Rekomendasi Villa Nyaman dan Terkenal untuk Staycation di Lampung!

Rumah adat Lampung dikenal dengan sebutan Nuwo Sesat atau Balai Agung.

Dalam bahasa daerah setempat, "Nuwo" berarti rumah atau tempat tinggal dan "Sesat'" bermakna musyawarah.

Mengutip dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), Nuwo Sesat adalah tempat pertemuan adat para perwatin (penyimbang) ketika mengadakan pepung adat (musyawarah).

Rumah adat Lampung ini terbentuk dari sejarah panjang masyarakat Lampung.

Yuk, Moms, simak keunikan rumah adat Lampung berikut ini!

Baca Juga: 7+ Makanan Khas Lampung yang Tidak Boleh Dilewatkan, Nikmat!

Memiliki beberapa bagian

Rumah adat Nuwo Sesat memiliki beberapa bagian dengan fungsi yang berbeda-beda. Seperti pusiban, serambi, ruang tetabuhan, ruang gajah merem, ijen gladak, dan tebik tengah.

Pusiban digunakan sebagai tempat musyawarah, serambi digunakan untuk mengadakan pertemuan kecil, tetabuhan menyimpan alat, ruang gajah merem sebagai tempat istirahat, ijen gladak untuk tangga masuk dengan atap, serta tebik tengah yang digunakan untuk tempat tidur anak.

Rumah Adat Nuwou Sesat

Dilansir dari buku Mengenal Seni dan Budaya Indonesia oleh R Rizky dan T Wibisono, ciri khas rumah adat Nuwou Sesat adalah lambang garuda yang menjadi marga masyarakat Lampung. Bangunan ini berguna sebagai tempat musyawarah antar marga.

Bahan bangunan rumah adat tersebut sebagian besar adalah kayu. Bentuk rumahnya seperti panggung agar kokoh apabila terjadi gempa bumi sekaligus untuk menghindari serangan hewan.

Di bawah ini adalah ciri khas dari rumah adat Nuwou Sesat:

Ragam Penamaan Rumah Adat Lampung

Seperti yang sudah dikatakan di awal, rumah adat di Lampung memiliki sejumlah penyebutan, di antaranya lamban, nowou, dan lambahan. Lamban merupakan istilah nama yang banyak dipakai orang Lampung dari suku Saibatin atau dikenal dengan Lampung Pesisir. Sedangkan istilah nowou dan lambahan berasal dari masyarakat Lampung yang beradat Pepadun.

Baik lamban, nowou, maupun lambahan merupakan istilah untuk menyebut rumah tinggal biaya masyarakat Lampung.

Adapun untuk rumah adat Lampung dibagi menjadi dua jenis, yakni pesagi untuk rumah adat yang bentuknya persegi dan mahanyuk'an yang bentuknya persegi panjang. Masing-masing memiliki perbedaan yang unik dan menarik untuk diketahui, yang mana sudah kami bahas dalam ulasan di bawah ini.

Baca juga : 9 Rumah Adat Sumatera Utara yang Masih Lestari

Selain itu, Lampung memiliki rumah adat lambahan gedung yang juga dikenal dengan istilah bandar agung. Ada pula rumah adat yang ditujukan untuk tempat tinggal sementara dengan cukup banyak sebutan, di antaranya ialah anjung, sapeu, kepalas, kubu yang mana semuanya merupakan satu jenis rumah adat yang sama.

Ingin mengetahui seperti apa rumah adat yang namanya macam-macam itu? Simak terus sampai akhir!

Bagian Rumah Adat Lampung Nuwo Sesat

Rumah adat satu ini memiliki material utama yang terbuat dari kayu dengan desain bentuk rumah menyerupai rumah panggung.

Bagian dalam rumah memiliki beberapa bagian dengan fungsi dan filosofi masing-masing. Di antaranya :

Ijan Geladak adalah pintu masuk ke rumah. Bentuknya menyerupai tangga yang disebut Rurung Agung.

Dalam upacara adat, para penjaga menggunakan bagian itu untuk menjaga pintu masuk. Bahkan pada upacara-upacara tertentu, tamu-tamu penting disambut dengan tarian sebelum menuju ke Ijan Geladak.

Setelah menaiki tangga atau Ijan Geladak kamu akan langsung menuju Anjungan atau serambi.

Tempat ini biasanya digunakan untuk melakukan musyawarah atau sekedar beristirahat sambil menikmati angin sepoi-sepoi. Pada acara-acara penting, Anjungan ini juga digunakan untuk menerima tamu.

Ruang Pasiban adalah ruang sakral yang hanya boleh dimasuki oleh kepala suku atau tamu terhormat.

Mereka biasanya menggunakan ruang ini untuk merencanakan hal-hal penting atau bermusyawarah seperti upacara atau acara adat.

Lampung memiliki seni musik yang disebut Gamelan Lampung. Ruangan Tetabuhan inilah yang digunakan untuk menyimpan alat musik tersebut. Gamelan Lampung yang unik ini terinspirasi dari gamelan Jawa.

Kenali Rumah Adat Banten beserta Penjelasan dari Keunikan dan Sejarah Singkatnya

Pada dasarnya Rumah Nuwo Sesat tidak dibangun untuk warga biasa, melainkan untuk pejabat tinggi/pemimpin untuk bermusyawarah. Kegiatan musyawarah ini memakan waktu yang lama, maka dari itu dibuatlah ruangan Gajah Merem.

Ruangan ini terinspirasi dari gajah yang dipercaya masyarakat Lampung sebagai pemimpin. Bersama dengan kata Merem artinya pemimpin yang butuh istirahat.

Itulah informasi mengenai rumah adat Lampung dan keunikannya. Semoga artikel ini bermanfaat dan menambah wawasan kamu.

Klik dan dapatkan info kost di dekat kampus idamanmu:

Kost Dekat UNPAD Jatinangor

Kost Dekat UNDIP Semarang

Kost Dekat Unnes Semarang

Kost Dekat ITB Bandung

Kost Dekat ITS Surabaya

Kost Dekat Unesa Surabaya

Kost Dekat UNAIR Surabaya

Kost Dekat UIN Jakarta

Rumah adat Lampung mungkin tidak sebanyak rumah adat dari daerah lain. Hanya saja, penyebutannya begitu banyak sehingga kerap dikira memiliki banyak variasi. Misalnya saja, lamban babak, nowou babak, dan lambahan babak adalah satu rumah adat yang sama.

Hal tersebut dikarenakan Lampung yang memiliki dua suku berbeda. Sehingga tercipta penamaan atau penyebutan yang berbeda dari setiap suku tersebut. Tentu masing-masing rumah adat suku Lampung ini tak kalah unik dan menarik dari suku daerah Sumatera lainnya.

Ketahui macam-macam rumah adat Lampung beserta penamaannya melalui ulasan lengkap di bawah ini.

Baca juga : 8 Pakaian Adat Lampung yang Berwarna-warni dan Mewah

Bertahan saat Letusan Krakatau

Dalam penelitian berjudul Rumah Tradisional Lamban Pesagi Lampung Barat, diceritakan bahwa pada abad ke-19, Gunung Krakatau meletus dan mengakibatkan banyak bangunan porak poranda hingga memakan ribuan korban jiwa.

Namun, terdapat rumah adat yang hanya mengalami sedikit kerusakan dan struktur bangunannya masih utuh.

Rumah adat yang masih kokoh tersebut ialah rumah adat Lamban Dalom dari Marga Balak di Kabupaten Lampung Barat.

Padahal, usia bangunan tersebut hampir 100 tahun.

Bahkan, sebagian besar rumah adat Nuwo Sesat pun hingga kini adalah bangunan asli yang sudah dibangun sejak sebelum abad ke-19.

Pondasi rumah adat dari batu

Rumah adat Lampung memiliki desain seperti rumah kayu panggung, namun rumah ini juga menggunakan pondasi dari batu.

Rumah adat Nuwo Sesat memiliki pondasi batu berbentuk persegi dan sangat berbeda dengan rumah biasa yang biasanya berbentuk cakar ayam dan membutuhkan proses yang panjang.

Pondasi ini disebut umpak batu, memiliki tiang penyangga sejumlah 25 buah dengan tiang induk 20 buah.